Pengertian Reproduksi Naskah
Kegiatan menulis adalah salah satu keterampilan bahasa yang ada dan perlu untuk dikuasai dengan baik, terutama bagi ilmuwan. Para ilmuwan yang dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) membutuhkan tulisan untuk mendokumentasikan hasil karyanya. Oleh karena itu, kemampuan dalam menulis menjadi sangat penting. Jika seorang ilmuwan tidak mendokumentasikan hasil karyanya, maka hanya akan menjadi cerita lisan yang sewaktu waktu akan dilupakan.
Tapi pada kenyataannya, banyak sekali yang tidak mampu bahkan tidak menyukai kegiatan menulis. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, seperti ketidaktahuannya mengenai menulis, seluk beluk tulisan, khususnya menulis karya ilmiah. Karya ilmiah yang dimaksud seperti skripsi, tesis, disertasi, jurnal, artikel ilmiah, dan banyak jenis karya ilmiah lainnya. Agar dapat mengenali dan memahami tulisan karya ilmiah, maka diperlukan pengetahuan mengenai reproduksi naskah.
Naskah merupakan sebuah karangan atau cerita yang terdiri dari urutan adegan, tempat, dialog, dan keadaan yang tersusun secara konteks. Seperti dokumen yang dibuat lansung, baik secara tulisan tangan maupun diketik.
Reproduksi naskah adalah suatu naskah yang dibentuk atau disusun dari beberapa dasar naskah yang ada. Bentuk reproduksi naskah antara lain abstrak dan ringkasan. Abstrak merupakan bentuk ringkasan dari isi dokumen seperti bagian-bagian penting dari suatu tulisan. Sedangkan ringkasan merupakan satu dari bentuk karangan atau cerita yang disajikan dengan bahasa pengarang.
Pengertian Abstrak
Abstrak secara umum adalah penyajian singkat dari isi tulisan yang dibuat oleh pengarang, dan menjadi bagian tersendiri. Fungsi abstrak adalah menjelaskan sesingkat mungkin kepada pembaca mengenai isi tulisan tersebut. Abstrak merupakan salah satu karya ilmiah yang diterbitkan bersamaan dengan naskah aslinya.
Jika hal tersebut dilakukan, maka abstrak dapat berfungsi sebagai petunjuk paling depan bagi pembaca. Dengan demikian, dapat memudahkan pembaca dalam mengambil keputusan, apakah perlu dibaca atau tidak. Selain itu, tulisan abstrak dalam suatu karya ilmiah dapat berguna bagi pembaca dalam menentukan jenis karangan atau cerita mana yang pembaca butuhkan. Menurut sifatnya, abstrak dapat terbagi menjadi abstrak informatif dan abstrak deskriptif.
Abstrak Informatif
Abstrak informatif adalah karya ilmiah yang berisi informasi lengkap seperti judul, penulis, lembaga atau institusi, tujuan, analisis, hasil penelitian, dan kesimpulan. Abstrak informatif biasanya digunakan dalam penelitian seperti skripsi, tesis, dan desertasi. Abstrak informatif terbagi 2, yaitu ringkasan dan ikhtisar.
- Abstrak Informatif berupa Ringkasan, biasanya digunakan oleh penulis karya ilmiah. Ringkasan merupakan penyajian singkat dari isi pada tulisan yang memperlihatkan urutan bab-bab dalam tulisan. Dalam bentuknya yang singkat, urutan isi tulisan atau bab-bab tulisan tersebut diperlihatkan secara proporsional.
- Abstrak Informatif berupa Ikhtisar, biasanya digunakan oleh penulis yang diterbitkan dalam bentuk buku. Ikhtisar merupakan penyajian singkat dari isi pada tulisan, tetapi tidak mempertahankan urutan isi atau bab-bab tulisan.
Abstrak Deskriptif
- Memiliki paragraf yang menjadi satu kesatuan dan dapat berdiri sendiri
- Mengikuti kronologi dari pembahasan pada tulisan
- Terdapat transisi logika antara informasi yang disampaikan
- Hanya meringkas tulisan yang dilakukan, tidak menambah informasi baru
- Mudah dipahami oleh pembaca
- Ringkas, dijelaskan dengan kata dan kalimat yang ringkas dan menghindari ekspresi yang berlebihan.
- Jelas, menggunakan kata dan kalimat yang jelas dan menghindari arti ganda.
- Tepat, menggunakan ekspresi yang sesuai dan detail saat menggambarkan isi tulisan.
- Berdiri sendiri, deskripsi pada suatu tulisan digambarkan dengan lengkap dan dapat dipahami tanpa harus merujuk ke tulisan lain.
- Objektif, terhindar dari pendapat dan penilaian pribadi.
Pengertian Ringkasan
- Inti cerita yang ditulis tidak meninggalkan urutan dasar karangan
- Kerangka dasar masih terlihat jelas
- Mempersingkat gagasan utama menjadi lebih ringkas
- Tujuannya untuk meringkas gagasan
- Langkah pertama yaitu membaca naskah asli sebanyak dua kali atau lebih agar mengetahui maksud dan tujuan pengarang dari arah sudut pandang pengarang.
- Langkah selanjutnya yaitu mencatat semua gagasan utama dan gagasan yang penting.
- Langkah terakhir yaitu sebelum membuat ringkasan, penulis harus memperhatikan susunan kalimat dan merangkai semua gagasan agar menjadi wacana yang jelas.