Pengertian- Produksi, Manajemen Produksi, Keputusan Dalam Produksi, Etika Produksi

 

Pengertian Produksi

Pengertian Produksi

Kata produksi sering kali terdengar dalam suatu organisasi sebagai proses atau kegiatan yang menghasilkan keluaran (output) berupa produk (barang) dan jasa. Jika tidak ada produksi, maka tidak akan dapat menghasilkan suatu barang maupun jasa. Misalnya, beras merupakan bahan makanan pokok yang diolah menjadi nasi untuk setiap hari kita konsumsi. Jika tidak ada produksi untuk menghasilkan beras, maka hanya menjadi padi yang ada di sawah dan tidak dapat kita olah untuk menjadi nasi sebagai makanan pokok. 

Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa produksi adalah sebuah proses atau kegiatan yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output), dilakukan untuk menciptakan, menghasilkan, menambah nilai guna dari suatu barang atau jasa. Produksi dapat diukur kemampuan menghasilkannya yang dikenal dengan produktivitas untuk setiap masukan, kecuali berupa bahan. Selain itu, produksi dapat meningkatkan suatu pekerjaan untuk memenuhi kriteria persyaratan sehingga hasilnya akan meningkat sesuai dengan keinginan konsumen. Produksi memiliki beberapa aspek untuk menciptakan sebuah barang berkualitas yang dapat memperbaiki hasil dari barang yang diproduksi sebelumnya.

Jadi, dapat disimpulkan dalam arti sempit, produksi adalah sebuah proses atau kegiatan yang menghasilkan barang, terdiri dari barang setengah jadi, barang jadi, suku cadang, barang industri, dan lainnya. 

Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi adalah sebuah pengaturan, pengelolaan suatu kegiatan produksi untuk menghasilkan suatu barang atau jasa yang memiliki nilai jual. Manajemen produksi dapat meningkatkan kegunaan suatu barang atau jasa melalui tempat, waktu, bentuk, dan variasi dari kegunaan tersebut. Manajemen produksi merupakan salah satu bidang manajemen yang memiliki fungsi untuk melakukan koordinasi dari suatu kegiatan untuk mencapai tujuan bisnis.

Untuk mengatur kegiatan produksi, diperlukannya manajemen yang dapat memberikan keputusan terkait dengan usaha untuk mencapai tujuan tersebut. Sehingga barang atau jasa yang dihasilkan dapat sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan. Proses manajemen produksi terdiri dari penggabungan aspek yaitu produk, pabrik, proses, program, dan manusia. 

Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi manajemen produksi, yaitu pembagian tugas yang tepat (division of labour) dan revolusi industri. Jika pembagian tugas dengan tepat dapat mempermudah proses produksi, sehingga barang yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus dan dapat diterima dengan baik oleh pasar. Sedangkan dilakukannya revolusi industri, yaitu tenaga kerja manusia diganti oleh tenaga mesin dalam proses produksi. 

Dalam melakukan hal tersebut, target produksi akan tercapai dengan cepat dan tepat waktu. Selain itu, dengan adanya pergantian tenaga kerja manusia dengan mesin, maka karyawan akan berusaha meningkatkan keahlian agar dapat bersaing. Tetapi penerapan revolusi industri ini berlaku untuk perusahaan yang besar, dan belum bisa diterapkan dengan perusahaan kecil karena masih menggunakan sistem konvensional. 

Jika tidak adanya proses manajemen produksi, maka dapat mengakibatkan rendahnya nilai produk atau jasa yang dihasilkan. Kegiatan proses produksi yang tidak baik akan menjadikan pemborosan dan menumpuknya persediaan. Hal itu akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. 

Pembuatan Keputusan Dalam Produksi

Pembuatan keputusan adalah suatu proses pemilihan atau strategi dalam suatu perusahaan yang digunakan oleh manajer dalam mencapai target perusahaan. Pembuatan keputusan salah satu elemen yang penting dalam manajemen produksi. Pembuatan keputusan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Pembuatan keputusan ini merupakan rangkaian proses keseluruhan tentang pencapaian keputusan dimulai dari identifikasi awal, penilaian alternatif, hingga pemilihannya. 

Ada beberapa keputusan utama di dalam kerangka kerja pengambilan keputusan bidang produksi, antara lain :

1. Proses

Keputusan dalam kategori ini, dapat menentukan proses fisik atau tempat yang dipergunakan untuk melakukan proses produksi berupa barang dan jasa. Keputusannya dapat mencakup pemilihan jenis peralatan dan teknologi yang ingin digunakan. Keputusan ini merupakan keputusan jangka panjang dan tidak dapat dengan mudah untuk diubah. 

2. Kapasitas

Keputusan dalam kategori ini bertujuan untuk mengatur besarnya jumlah atau kapasitas dan penyediaan yang tepat.

3. Persediaan

Keputusan kategori ini berfokus pada persediaan untuk produksi, seperti apa saja yang dipesan, berapa banyaknya, dan waktu pemesanan. 

4. Tenaga Kerja

Keputusan kategori ini merupakan kategori yang sangat penting. Karena proses produksi tidak akan terjadi tanpa adanya tenaga kerja yang mengerjakannya. 

5. Kualitas (Mutu)

Keputusan kategori ini memberikan penekanan pada tanggung jawab yang lebih besar terhadap kualitas barang dan jasa yang dihasilkan. 

Etika Produksi

Etika produksi adalah beberapa prinsip dan nilai-nilai tentang benar atau salah dalam proses produksi atau proses penambahan nilai guna suatu barang. Maka, beberapa etika produksi yang harus dilakukan yaitu : 

  1. Nilai, sebuah aturan yang dibuat oleh seorang pengusaha dan merupakan patokan bisnis. 
  2. Hak dan kewajiban, melakukan penerimaan dan penggajian karyawan, melakukan pembayaran pajak, dan lain-lain.
  3. Peraturan moral, salah satu etika yang penting bagi seorang pengusaha ketika mengalami permasalahan baik internal maupun eksternal. 
  4. Hubungan manusia, yaitu memprioritaskan pemilihan karyawan dari masyarakat sekitar perusahaan, menghargai hak cipta, dan lainnya.
  5. Hubungan dengan alam, yaitu menjaga dan melestarikan lingkungan dengan cara mengelola limbah yang sisa dari hasil produksi. 


Related Posts